Cimahi, akarmusik.com – Suasana pagi yang tenang di Hotel Anugerah, Kota Bandung, mendadak berubah mencekam setelah seekor macan tutul terlihat berkeliaran di lantai dua hotel tersebut. Hewan liar itu pertama kali diketahui berada di depan salah satu kamar sekitar pukul 07.00 WIB.
Peristiwa mengejutkan ini langsung mengundang perhatian pihak berwenang dan masyarakat sekitar. Macan tutul tersebut diduga merupakan satwa yang hilang dari Lembang Park and Zoo di Kabupaten Bandung Barat sebulan yang lalu. Meski begitu, identifikasi lebih lanjut masih dilakukan untuk memastikan asal-usul hewan tersebut.
Laporan awal yang diterima oleh kepolisian dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat segera ditindaklanjuti. Pihak BKSDA lantas berkoordinasi dengan pengelola Bandung Zoo guna melakukan penanganan secara profesional.
Tak berselang lama, tim gabungan yang terdiri dari BKSDA, petugas kebun binatang, pemadam kebakaran, dan aparat kepolisian tiba di lokasi. Fokus utama mereka adalah mengamankan area hotel dan melakukan upaya pembiusan terhadap macan tutul tersebut.
Proses pembiusan tidak berlangsung mudah. Menurut Kapolsek Sukasari, Kompol I Ni Wayan Mirasni, posisi hewan berada di tempat yang sempit dan sangat dekat dengan kamar tamu, sehingga petugas harus bekerja ekstra hati-hati.
“Peluru bius telah ditembakkan dua kali, namun proses masih berlangsung karena lokasi hewan cukup sulit dijangkau,” jelas Kompol Mirasni saat ditemui di lokasi kejadian.
Untuk mencegah potensi bahaya, pihak berwenang memutuskan untuk mengevakuasi staf dan tamu hotel sementara waktu. Beberapa warga setempat juga tampak menyaksikan proses penanganan dari kejauhan. Sementara itu, garis pengaman telah dipasang di sekitar hotel untuk membatasi akses.
Meski ada dugaan kuat bahwa macan tutul ini merupakan individu yang sebelumnya kabur dari Lembang Park & Zoo, hingga kini pihak kebun binatang dan BKSDA masih melakukan proses identifikasi secara menyeluruh. Hal ini penting dilakukan untuk memastikan keabsahan dugaan tersebut.
Hingga berita ini ditulis, tim gabungan masih berada di lokasi untuk memantau kondisi hewan dan memastikan situasi tetap terkendali. Pihak berwenang menekankan bahwa keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama dalam penanganan kejadian ini.








